Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia

\"Sismanto

Judul buku : “LANDASAN KEPENDIDIKAN”
Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia
Pengarang : Prof. Dr. Made Pidarta
Penerbit : PT. Rineka Cipta
Tebal halaman : 303 + xiii halaman

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti merupaka rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai pranata yang dapat menjalankan tiga fungi sekaligus. Pertama, mempersiapkan generasi muda untuk untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa mendatang. Kedua, mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat dan peradaban. Butir kedua dan ketiga di atas memberikan pengerian bahwa pandidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Dengan demikian pendidikan dapat menjadi helper bagi umat manusia.
Landasan Kependidikan marupakan salah satu buku berbahasa Indonesia yang dikembangkan dalam berkaitannya dengan dunia pendidikan. Buku ini berusaha memuat materi pendidikan yang relatif lengkap sesuai dengan konsep dan praktek kehidupan, sehinga bisa digunakan bagi para pendidik sehari-hari. Selanjutnya pada pembahasan buku ini bisa dijadikan rujukan untuk menegenal konsep pendidikan yang bercorak Indonesia, suatu ilmu yang bercorak (khas) guna mengembangkan manusia Indoensia yang memiliki kebudayaan geografi, serta cita-cita tersendiri, melalui penelitian-penelitian yang berkesinambungan.
Ada tujuh prinsip yang dikemukakan dalam buku ini, yaitu landasan hukum, filsafat, sejarah, sosial budaya, psikologi, ekonomi, dan profesionalisme pendidikan. Masing-masing landasan dibahas isinya dan dampak konsep pendidikan yang bersumber dari landasan tersebut.
Landasan hukum pendidikan diantaranya adalah menurut UUD 1945, UU RI. No. 2 Tahun 1989 tentang pendidikan Nasional, dan beberapa PP tentang pendidikan dan GBHN tahun 1993. Landasan hukum yang membahas perundang-undangan di Indonesia memberikan konsep, pendidikan harus bersumber pada akar kebudayaan nasional.
Landasan filsafat, bangsa Indonesia mempunyai filsafat umum atau filsafat negara ialah Pancasila. Sebagai filsafat negara, Pancasila patut menjadi jiwa bangsa Indonesia, menjadi semangat dalam berkarya pada semua bidang, dan mewarnai segala segi kehidupan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah pengembangan afeksi dari filsafat negara, sepatutnya dibina dan dikemnbangkan oleh satu tim dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Landasan sejarah, pada landasan sejarah ini diuraikan sejarah pendidikan dunia, Indonesia pada masa perjuangan dan masa pembangunan memberikan konsep pendidikan antara lain, pendidikan dewasa ini harus berintikan pengembangan ilmu dan teknologi. Inovasi pendidikan harus bersumber pada penelitian-penelitian pendidikan di Indonesia sehingga sesuai dengan akar budaya nasional dan bukan mengadopsi konsep pendidikan asing serta tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah diwujudkan secara nyata. Budaya nasional harus dikembangkan sehingga tidak ditelan oleh budaya global dengan cara mempertontonkan nilai-nilai budaya asing yang negatif pada penayangan televisi dan internet.
Landasan sosial budaya, pada bagian ini membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan sosiologi, budaya masyarakat Indonesia yang dikaitkan dengan konsep pendidikan. Bahwa hubungan lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat dan lembaga pendidikan seharusnya sebagai agen penunjang pendidikan. Kebudayaan nasional juga seharusnya menjadi filter terhadap budaya asing yang negatif dan juga sebagai cerminan pendidikan Indonesia. Adanya kemungkinan pergeseran pardigma pendidikan dari sekolah ke masyarakat luas. Ujian negara perlu diubah menjadi ujian sekolah seiring dengan pergeseran sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi sehingga tujuan pendidikan nasional lebih mudah diwujudkan.
Landasan psikologi pembahasannya mencakup psikologi perkembangan, belajar, sosial, kesiapan belajar, dan aspek-aspek inividu melahirkan konsep sebagai berikut; teori belajar disiplin mental untuk melatih perkalian dan soal-soal, sedangkan teori Naturalis bermanfaat untuk belajar seumur hidup (long life udecation), teori belajar Behaviorieme untuk membentuk perilaku nyata dan teori belajar kognitif untuk mempelajari hal-hal yang rumit. Pengembangan individu harus dikembangkan dan dimotivasi agar berkembang secara berimbang, optimal, dan terintegrasi sehinga menjadikan manusia berkembang seutuhnya.
Landasan ekonomi yang membahas peran ekonomi, fungsi, peranam produksi, dan efektifitas biaya pendidikan. Ekonomi bukan berperan utama dalam pendidikan, akan tetapi merupakan salah satu yang cukup berperan dalam pendidikan. Faktor yang paling menentukan dalam pendidikan adalah dedikasi (loyalitas), keahlian, dan ketrampilan pengelola dan pendidik.tiap lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sepatutnya mampu menutupi kebutuhan sekolah masing-masing dan tidak harus bergantung pada pemerintah. Manajemen sekolah mulai dari tingkat siswa, guru, dan pengurusnya sepatutnya mengetahui peran dan tugasnya masing-masing.
Kemudian pada pembahasan profesionalisme pendidik yang merupakan sebuah tuntutan melahirkan konsep seperti profesi pendidik, kode etik pendidik, pengembangan dan organisasi profesi, dan penyelenggaran pendidikan. Pengertian pendidikan yang lebih khas ialah membuat kesempatan dalam pengajaran dengan situasi yang kondusif sehingga peserta didik mampu mengembangkan potensi diri, minat dan bakatnya secara optimal dalam rangka mencapi tujuan pendidikan. Dengan pengertian ini hanya pendidik profesional yang dapat mendidik. Perilaku mendidik yang perlu dikembangkan antara lain adalah sebagai mitra peserta didik, disiplin permisif, berdialog dengan pikiran kritis, melakukan dialektika budaya lama dengan nilai-nilai budaya modern, memberikan kesempatan kreatif, berproduksi, dan berperilaku sehari-hari yang positif terhadap peserta didik. Manajer pendidikan perlu profesional dalam bidangnya sebab manajemen pendidikan tidaklah sama dengan manajemen bisnis atau pemerintaha. Manajemen pendidikan perlu banyak strategi, metode, dan kiat sebab akhirnya akan menadikan keberhasilan terhadap peserta didik.
Tulisan pidarta Prof. Dr. Pidarta Made yang merupakan kumpulan tulisan dengan style yang mudah dibaca. Buku ini sangat bermanfaat bagi pendidik, baik yang mendidik di dalam keluarga atau para orang tua, anggota dan tokoh masyarakat sebagai pendidik di masyarakat, maupun untuk para pendidik professional yang ada di sekolah dan perguruan tinggi. Juga bermanfaat bagi calon guru dan calon dosen yang sedang studi di perguruan tinggi.
Pada tulisan buku karya Prof. Pidarta Made masih belum rinci dalam arti secara konsepsi maupun bahasannya bersifat global. Hal ini dikarenakan terlalu luasnya bahasan dari buku.

4 thoughts on “Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia”

  1. ya ktulah Indonesia Bapak!
    terkadang para profesor kita yang di luar sistem, ketika mengeluarkan ide dianggap sebagai penghalang, di terbitkan dalam buku paling-paling memenuhi rak-rak perpus. Kapan ini terwujud …???

  2. Sis, sampean saiki wis ngabdi di mana? kok tambah ganteng ae….he.. he.
    aku sangat salut, atas kreativitas dan sumangatnya.. smoga sukses terus…

  3. Pingback: LANDASAN HISTORIS PENDIDIKAN « rahmawati indah lestari

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *