Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan

Peresensi : SISMANTO
Judul buku : Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan
Pengarang : Hans J. Daeng
Penerbit : PT. Pustaka Pelajar Offset
Tebal halaman : 341 + xiii halaman
Manusia adalah organisme yang sangat kompleks, dimana secara hirarkisnya didasari oleh latar belakang atau asal usul dari penciptaan manusia itu sendiri. Karena manusia tu mempunyai jiwa fisik, yang mana keduanya mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Menurut Van den Daele pada dasarnya ada dua proses perubahan yang saling bertentangan yang terjadi secara bersamaan selama kehidupan itu berlangsung, yaitu proses perkembangan dan perubahan yang mendasar dari pengaruh internalisasi dan eksternalisasi pada manusia itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap tehadap perubahan dalam perkembangan diri manusia itu sendiri antara lain:
1. Penampilan diri
Penampilan diri yang terjadi pada diri manusia terjadi akibat dari pengaruh baik itu dari lingkungan ataupun dalam diri dirinya sendiri, hal ini didasari atas sikap dan perilaku terhadap lawan jenisnya dan juga ingin menunjukkan keindahan, kebolehan dan juga menampilkan apa yang menjadi kelebihan pada dirinya.
Perubahan-perubahan itu akan diterima oleh seseorang bilamana sikap dan perilakunya dipandang baik dan menyenangkan. Sedangkan perubahan-perubahan yang mengurangi penampilannya akan ditolak atau tidak diterima dan secara langsung akan berusaha untuk menutupinya.
2. Perilaku
Manakala perubahan dalam sikap perilaku itu dipandang memalukan atau kurang baik dalam pandangan umum, maka ia harus berusaha untuk merubah sikap tersebut bilamana ia telah dewasa, hal ini akan berpengaruh pada pergaulan dia di masyarakat.
3. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi mempunyai pengaruh besar terhadap sikap individu dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan, karena kewenangan dan kewibawaan pada usia muda itu sangat menurun disaat mereka menjelang pensiun. Sikap mereka terhadap pengalaman yang kurang baik itu akan direspon kurang menyenangkan baik di masyaakat ataupun di tempat-tempat lain.
4. Perubahan peranan
Sikap terhadap orang yang berbeda usia dan umur sangatlah dipengaruhi oleh peran yang mereka mainkan, bila peran mereka itu diubah, maka sikapnya akan kurang baik dan tidak merespon atau kurang senang.
5. Stereotip budaya (budaya meniru)
Dalam stereotip ini dipakai untuk menilai manusia, karena bertambahnya usia seseorang akan berpengaruh pada perubahan dan akan mudah untuk meniru-niru apa yang ia lihat dan ia alami dalam kehidupannya.
6. Nilai-nilai budaya
Setiap kebudayaan mempunyai nilai tertentu, yang berkaitan dengan usia-usia yang berbeda. Dalam usia ini ini sangat menyenangkan karena jiwa dan kepribadiannya cenderung bebas berdikaridan ingin mengetahui dirinya sendiri.
Kebudayaan merupakan adalah sebuah konsep yang memiliki varian definisi ditinjau dari sudut pandang apa dan dari mana diintepretasikan. Definisi yang paling menonjol adalah yang dikemukakan oleh Geezt yang menunjuk pada sebuah “sistem simbol” yang berfungsi untuk mengarahkan tingkah laku.
Tulisan Dr. Hans J. Daeng yang merupakan kumpulan tulisan yang ditulis dengan gaya yang mudah dibaca dikelompokkan ke dalam kelompok budaya umum yang melihat kebudayaan pada berbagai masyarakat dan dalam brbeagau bentuk simbol yang menata tingkah laku sosial. Sebagai seorang antropolog Dr. Hans J. Daeng melihat bahwa kebudayaan merupakan faktor yang berpengaruh langsung menata sistem dan struktur sosial.
Persoalan menonjol yang ditunjukkan dalam tulisan Dr. Hans J. Daeng bahwa perubahan itu merupakan hal yang konstan dan memperlihatkan proses dinamis dalam kehidupan suatu masyarakat, misalnya bahwa manusia itu adalah animal historicum yang menyimpan historicumnya sendiri (lihat hlm. 399).
Buku yang ditulis dengan pendekatan antopologis ini mengungkapkan makna yang kompleks dalam variasinya maupun dalam sifatnya yang universal. Dengan kebudayaan tampaknya hidup lebih bermakna dan manusia lebih arif dan bijaksana. Pada akhir tulisan Dr. Hans J. Daeng mengajak pembaca dalam perenungan yang dalam tentang makna hidup manusia dan mangajak untuk menjadi bijak mengikuti dinamika perubahan waktu yang menurut penulis tidak dapat dihindari.
Pada tulisan buku karya Dr. Hans J. Daeng masih belum rinci dalam arti secara konsepsi maupun bahasannya masih bersifat global dan universal. Hal ini dikarenakan terlalu luasnya bahasan dari buku.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *